Di balik
KEKUATAN DAN KEKUASAAN
Kekuatan
lahir terlihat dari kemampuan seseorang untuk berjalan jauh, berdiri lama,
mengangkat beban berat, menaiki tangga atau mendaki gunung, menuruni lembah dan
jurang, menyelam ke bawah laut. Tentunya, masih banyak lagi yang terlihat jelas
oleh pandangan mata.
Sementara
kekuatan batin merupakan kemampuan yang tak terlihat secara kasat. Katakan
seperti bersabar, menahan amarah, merendahkan hati, murah senyum, jujur,
pemaaf, penolong, memimpin orang. Terlalu banyak untuk diuraikan secara tepat
kekuatan yang hanya dapat dirasakan
secara batin pula.
Kekuatan
lahir maupun batin merupakan anugerah Allah Yang Maha Pemurah bagi manusia yang
tak satupun dapat memilikinya secara lengkap dan utuh. Kalaupun ada, manusia
itu setingkat para nabi dan orang shalih.
Semua orang
diberi kekuatan agar dapat menghadapi kehidupan. Kelemahan akan mendekatkan diri pada
ketidakbersyukuran atas setiap nikmat Allah, kemarahan dan kesesatan. Pada
umumnya seseorang dengan kekuatan lahir dan batin yang istimewa terpilih
menjadi sosok yang ditinggikan posisinya, diikuti laku dan sikapnya,
didengarkan ucapannya. Seseorang yang mempunyai kekuatan lahir dan batin yang
sesuai dengan kebutuhan suatu kelompok akan dipilih untuk memegang kekuasaan
atas kelompok, karena dipercaya
mampu menyuarakan aspirasi kelompok,
mewakili keinginan kelompok untuk mencapai tujuan kelompok.
Boleh
dikatakan bahwa seiring dengan kekuatan, hadirlah kekuasaan. Sosok yang diserahi
kekuasaan ini, dituntut tetap sejalan
dengan kelompoknya. Kelompok boleh jadi sesama akar rumput, atau bahkan
sekelompok elit.
Kekuasaan
tak jarang bagaikan tuak dan membuat tamak. Memabukkan, melambungkan ke awan
dan melayang-layang tak berpijak ke bumi, tak merengkuh dunia. Kekuasaan seolah
keperkasaan yang tak dapat ditandingi, tak boleh merendah.
Bukankah
yang demikian itu sama dengan merebut hak Allah. Astaghfirullah.
Semoga kita
semua dihindarkan dari perilaku seperti itu. Dan bila sudah atau sedang
melakukannya, semoga diampuni dan tidak akan melakukannya lagi.
Ditinjau
dari aspek lain, terkadang kekuatan muncul dari kelemahan. Kelemahlembutan
hati, kemiskinan, ketidakberdayaan seseorang justru merupakan kekuatan besar.
Kekerasan tak mungkin dilawan oleh kekerasan, kecuali terjadi perpecahan. Namun
dengan kelmahlembutan, maka kekerasan akan melembut.
Kemiskinan
yang terjadi bukan karena kemalasan dan sengaja dipelihara, namun karena
kehendak Allah, kelak justru keadaannya itulah yang menyelamatkannya dari api
neraka. Justru mereka yang miskin di
dunia terlebih dahulu memasuki surga tanpa hisab. Justru mereka yang akan
membantu orang kuat dan berkuasa selama di dunia. Dengan demikian, kemiskinan
bisa menjadi kekuatan besar.
Ketidakberdayaan
seseorang terjadi saat diuji dengan berbagai kesulitan termasuk sakit. Menerima dengan ikhlas dan berserah diri
secara total menjadikan ketidakberdayaannya sebuah kekuatan besar untuk
menerima rahmat Allah Yang Maha Pengasih, sehingga selamatlah ia di dunia dan
di akhirat.
Komentar
Posting Komentar