Microbiome and Gut Dysbiosis
Microbiome and Gut Dysbiosis
Exp Suppl. 2018;109:459-476.
doi: 10.1007/978-3-319-74932-7_13.
1
Department of Pharmacology, Institute of
Biomedical Sciences, University of São Paulo, São Paulo, Brazil.
jebeliza@usp.br.
2
Department of Gastroenterology of Medical
School, University of Sao Paulo, São Paulo, Brazil.
Abstract
The gastrointestinal
(GI) tract is the residence of trillions of microorganisms that include
bacteria, archaea, fungi and viruses. The collective genomes of whole microbial
communities (microbiota) integrate the gut microbiome. Up to 100 genera and
1000 distinct bacterial species were identified in digestive tube niches. Gut
microbiomes exert permanent pivotal functions by promoting food digestion,
xenobiotic metabolism and regulation of innate and adaptive immunological
processes. Proteins, peptides and metabolites released locally and at distant
sites trigger many cell signalling and pathways. This intense crosstalk
maintains the host-microbial homeostasis. Diet, age, diet, stress and diseases
cause increases or decreases in relative abundance and diversity bacterial
specie of GI and other body sites. Studies in animal models and humans have
shown that a persistent imbalance of gut's microbial community, named
dysbiosis, relates to inflammatory bowel diseases (IBD), irritable bowel
syndrome (IBS), diabetes, obesity, cancer, cardiovascular and central nervous
system disorders. Notably specific bacterial communities are promising clinical
target to treat inflammatory and infectious diseases. In this context, intestinal
microbiota transplantation (IMT) is one optional treatment for IBD, in
particular to patients with recurrent Clostridium difficile-induced
pseudo-membrane colitis. Here we discuss on recent discoveries linking whole
gut microbiome dysbiosis to metabolic and inflammatory diseases and potential
prophylactic and therapeutic applications of faecal and phage therapy,
probiotic and prebiotic diets.
KEYWORDS:
Faecal therapy; Metabolic and gastrointestinal diseases;
Microbiomes; Prebiotics; Probiotics
Abstrak
Saluran
pencernaan merupakan tempat tinggal triliunan mikroorganisme yang meliputi
bakteri, archaea, jamur dan virus. Genom kolektif seluruh komunitas mikroba
(mikrobiota) mengintegrasikan mikrobioma usus. Hingga 100 genera dan 1000
spesies bakteri yang berbeda diidentifikasi dalam ceruk tabung pencernaan. Mikrobioma
usus memberikan fungsi penting secara permanen dengan meningkatkan pencernaan
makanan, metabolisme xenobiotik dan pengaturan proses imunologis bawaan dan
adaptif. Protein, peptida, dan metabolit dilepaskan secara lokal dan di tempat
yang jauh memicu banyak pensinyalan dan jalur sel. Komunikasi silang yang
intens ini mempertahankan homeostasis mikroba host. Pola makan, usia, pola
makan, stres dan penyakit menyebabkan peningkatan atau penurunan kelimpahan
relatif dan keanekaragaman jenis bakteri saluran pencernaan dan tempat-tempat
tubuh lainnya. Studi pada model hewan dan manusia menunjukkan bahwa
ketidakseimbangan komunitas mikroba usus yang terus-menerus, yang disebut dysbiosis,
berhubungan dengan penyakit radang usus (inflammatory bowel diseases IBD),
sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome IBS), diabetes, obesitas,
kanker, gangguan kardiovaskular dan gangguan sistem saraf pusat. Komunitas
bakteri tertentu memastikan target klinis untuk mengobati penyakit radang dan
infeksi. Dalam konteks ini, transplantasi mikrobiota usus (intestinal
microbiota transplantation IMT) adalah salah satu pengobatan opsional untuk
penyakit radang usus (IBD), khususnya bagi pasien dengan kolitis membran semu
yang diinduksi Clostridium difficile.
Terdapat hubungan dysbiosis
microbiome usus secara menyeluruh dengan gangguan metabolik dan penyakit
inflamasi/radang dan profilaksis
potensial dan aplikasi terapi
feses dan terapi fag, diet probiotik dan prebiotik.
Disbiosis adalah keadaan
dimana terjadi perubahan kualitatif dan kuantitatif pada komposisi, distribusi
dan aktivitas metabolik mikroba yang menimbulkan efek merugikan pada host.
Paparan antibiotik merupakan faktor penting dalam menimbulkan disbiosis mikrobiota
usus.
Mikrobioma
(microbiome) manusia terdiri dari komunitas bakteri (dan
virus dan jamur) yang memiliki kompleksitas lebih besar daripada genom manusia
itu sendiri.
Genom
(genome) adalah adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki
suatu sel atau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat
informasi tersebut.
Penyakit metabolik adalah penyakit
akibat gangguan metabolik yang berkaitan dengan produksi
energi di dalam sel manusia (atau hewan).
Gangguan metabolik adalah
kelainan dalam proses metabolisme tubuh.
Metabolisme adalah proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dikutip dari bebrapa sumber jurnal
Jakarta
18 November 2019
Komentar
Posting Komentar