HAMPARAN KARPET MERAH
Layaknya tamu agung, orang yang diistimewakan dan penting, kedatangan seorang yang dimuliakan Allah swt di sisiNYA disambut dengan suka cita dan keagungan. Hamparan karpet merah mengisyaratkan akan kehadirannya. Adalah seorang perempuan disebut Ibu. Di usia mudanya, hidupnya dicurahkan untuk merawat suami, anak dan cucunya. Ketulusannya mengasihi sepanjang hidup, dan mengorbankan apa saja termasuk masa mudanya demi buah hati yang dikasihinya. Ketika tua, tubuhnya renta, sakit serta tiada daya yang dapat dibuatnya. Saat itu yang dinantinya hanyalah uluran kasih sayang, perhatian dan belaian lembut anak dan cucunya. Adalah anak yang menuntut kasih sayang Ibu tanpa kenal waktu, dan tempat. Tidak hanya ketika masih di dalam buaian, tapi juga setelah membuai anaknya sendiri. Melihat Ibunya renta, tiada daya yang dapat dibuatnya, maka caci maki, umpatan, dan kekecewaan terucap. Kekesalan, kemarahan mewarnai upaya merawat Ibu. Ibu seakan tak layak mendapat ucapan lembut dan laku santun. ...